Kamis, 27 Juni 2013

LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI “MEMBUAT PREPARAT BASAH DAN MELIHAT LETAK BAYANGAN”


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pada dasarnya panca indra manusia mempunyai keterbatasan sehingga banyak masalah mengenai organisme hanya dapat dipecahkan dengan bantuan alat-alat. Salah satu alat yang paling penting (lazim) digunakan yaitu Mikroskop. Mikroskop berfungsi sebagai alat untuk melihat benda-benda terkecil. Sehingga dengan keberadaan dan bantuan alat inikita dapat mengamati objek dan gerakan sangat halus dan tidak dapat diamati dengan mata telanjang.
Mikroskop yang merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian. Dalam bidang biologi ini terdiri dari beberapa bagian dan fungsi seperti tabungmikroskop yangberfungsi sebagai penghubung antara lensa obyektif dengan lensa okuler, sekrup pengarah kasar (Makrometer), sekrup pengarah halus (Mikrometer), lensa okuler sebagai pembesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif, lensa obyektif berfungsi sebagai pembentukan bayangan pertama, kondesor merupakan alat untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin, diafragma berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke objek, lengan mikroskop berfungsi sebagai tempat untuk memegang mikroskop, revolver merupakan pemutar lensa yang berfungsi untuk meletakkan lensa yang dikehendaki serta kaki mikroskop berfungsi agar mikroskop dapat berdiri tegak.
Kebanyakkan mikroskop laboratorium dilengkapi dengan tiga lensa objektif : lensa 16 mm, berkekuatan rendah (10 X); lensa 4 mm, berkekuatan kering tinggi (40-45X); dan lensa celup minyak 1,8 mm (97-100X). Objektif celup minyak memberikan perbesaran tertinggi dari ketiganya. Lensa okuler terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan mata. Lensa okuler biasanya mempunyai perbesaran: 5X, 10X, 12,5X dan 15X. Lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata. Berdasarkan uraian diatas maka yang melatarbelakangi praktikan ini adalah untuk untuk melihat preparat basah dan melihat letak bayangan, mengetahui bagian-bagian mikroskop, membantu praktikan untuk mempercepat penguasaan mikroskop biologi.
1.2  Tujuan
Adapun tujuan sehingga dilaksanakan percobaan ini adalah untuk mengetahui bagian-bagian mikroskop dan sifat bayangan dari mikroskop.
1.3  Manfaat
Adapun manfaat dilaksanakan percobaan ini yaitu bisa dan tahu menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.


























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek (1632-1723) yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak. Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang (Purba, 1999).
Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar,yang disebut gagang putar (Volk, 1984).
Bila kita ingin perbesaran sudut yang lebih besar daripada pembesaran kaca pembesar, oleh karena itu keberadaan mikroskop sangat diperlukan. Benda O yang akan diteliti diletakkan pada titik fokus pertama F dari lensa objektif, yang membentuk bayangan nyata dan diperbesar yaitu I. Bayangan ini terletak tepat pada titik fokus pertama F1 dari okuler yang membentuk bayangan semu dari I pada I.
Macam-macam mikroskop, yaitu Mikroskop Cahaya, merupakan mikroskop yang mempunyai bagian – bagian yang terdiri dari alat-alat yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau preparat yang transparan. Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah mikroskop ultraviolet, karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat oleh mata manusia maka bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya. Mikroskop ini menggunakan lensa kuarsa. Mikroskop Pendar,  Mikroskop ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen dalam jaringan. Mikroskop Medan Gelap, Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya pisah mikroskop majemuk. Mikroskop Fasekontras, Mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alaminya, tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja objeknya dan pada lensa objektifnya terpasang perlengkapan fase kontras. Mikroskop Elektron, merupakan mikroskop yang canggih, banyak komponen sel seperti mitokondria, ribosom dan retikulum endoplasma yang begitu kecil tidak bisa dilihat secara detail dengan mikroskop biasa. Mereka hanya bisa melihat dengan mikroskop elektron (Kamajaya, 1996).
Mikroskop Elektron Pemayaran Mikroskop ini menggunakan berkas elektron, tetapi yang seharusnya ditransmisikan secara serempak ke seluruh medan elektron difokuskan sebagai titik yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada spesimen (Winatasasmita, 1986).
Bagian – bagian dan fungsi komponen Mikroskop :
Lensa Okuler yaitu Lensa Mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang di hasilkan oleh lensa objektif berkisar antara 4 hingga 25 kali. Tabung Mikroskop untuk mengatur keadaan fokus terhadap suatu objek, tabung ini dapat di naikkan dan di turunkan sesuai keadaan fokus yang di inginkan. Tombol Pengatur Fokus Kasar, tombol ini digunakan untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung Mikroskop turun atau naik dengan cepat. Tombol Pengatur Fokus Halus, tombol ini digunakan untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, atau untuk mendapatkan fokus yang baik sehingga tabung Mikroskop turun atau naik dengan lambat. Revolvever digunakan untuk memilih lensa obyektif yang akan di gunakan sesuai kebutuhan objek yang akan di amati. Lensa Objektif di gunakan untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x. Lengan Mikroskop di gunakan untuk pegangan saat membawa Mikroskop atau memindahkanya dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Meja Preparat di gunakan untuk meletakkan objek atau benda yang akan kita amati saat kita melakukan praktikum. Penjepit Objek glass di gunakan untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser sehinga objek dapat teramati dengan baik. Kondensor merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam Mikroskop. Diafragma berupa lubang - lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk Mikroskop. Reflektor/Cermin untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam Mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, di gunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan cermin datar. Kaki Mikroskop digunakan Untuk menjaga Mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja (Cromer, 1994).
BAB III
METODOLOGI

3.1  Waktu dan tempat
Adapun waktu pelaksanaan praktek yaitu :
Hari/Tanggal        : Sabtu, 01 desember 2012
Waktu                 : 13.00 WITA – selesai.
Tempat                 : Laboratorium Biodiversity jurusan Biologi FMIPA UNTAD.
3.2  Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
3.2.1        Alat
1.      Mikroskop Cahaya.
2.      Kaca objek.
3.      Deck glass.
4.      Pipet tetes.
5.      Gunting.
3.2.2        Bahan
1.      Air.
2.      Koran.
3.3  Prosedur Kerja
 Adapun prosedur kerja dari percobaan ini adalah :
Cara membuat preparat basah:
1.      Menggunting selembar Koran dengan potongan kira-kira 1 x 1 mm yang mengandung sedikitnya 1 huruf a.
2.      Hendaknya potongan kertas tadi hanya dicetak satu permukaan saja.
3.      Meletakkan potongan kertas itu di tengah gelas benda (kaca obyek) dengan yang dicetak menghadap ke atas.
4.      Meneteskan air secukupnya dengan menggunakan pipet tetes, mengusahakan supaya disekitarnya masih ada air
5.      Selanjutnya menutup dengan gelas penutup (deck glass), mengusahakan supaya tidak terjadi gelembung udara.
6.      Melihat melalui lensa okuler, membandingkan letak bayangan huruf a di dalam okuler dengan letak bayangan huruf a di dalam preparat (obyek yang sedang diamati).


4.2.   Pembahasan
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Dari percobaan ini, kita akan menggunakan mikroskop cahaya dan obyek preparat koran yang berukuran 1x1 mm yang terdapat huruf ‘a’.
Pada percobaan yang telah kami lakukan, untuk melihat preparat basah dan melihat letak bayangan, kami menggunting koran berukuran 1x1 mm yang terdapat huruf ‘a’. kemudian potongan kertas tadi hanya di cetak satu permukaan saja, hal ini dikarenakan agar pada saat diamati melalui mikroskop tidak terlihat bayangan dari huruf lain. Setelah itu, potongan kertas tadi diletakkan di tengah gelas benda (kaca obyek). Sesudah itu, meneteskan air secukupnya dengan pipet tetes, fungsi meneteskan air pada preparat adalah agar preparat menempel pada kaca obyek. Selanjutnya di tutup dengan gelas penutup (deck glass), agar tidak terjadi gelembung udara. Jika terdapat gelembung udara, maka akan terjadi pembiasan yang menyebabkan preparat susah diamati. Lalu kami meletakkan preparat di bawah mikroskop untuk diamati.
Dari percobaan ini, hasil yang di dapat adalah letak bayangan tidak sama atau terbalik ketika di lihat dalam mikroskop. Dan juga huruf ‘a’ tersebut merupakan bayangan cermin. Jika preparat di geser sebelah kiri, maka preparat bergeser ke sebelah kanan dan juga sebaliknya. Kemudian perlakuan selanjutnya, bila lensa obyektif kekuatan lemah diganti dengan lensa obyektif kuat, bidang penglihatan menjadi luas, tidak mengubah letak bayangan hanya mengubah ukuran  bayangan dan preparatnya atau obyeknya kecil. Ketika menggunakan obyektif lemah, bayangan terlihat terang karena diatur oleh diagfarma. Untuk perbesaran obyek di mikroskop dengan obyek sebenarnya yaitu 10x lebih besar. Pada perlakuan benda obyek ditetesi dengan aquades agar preparat menempel pada kaca obyek.


BAB V
PENUTUP

6.1      Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:
1.      Mikroskop yaitu peralatan yang didesain untuk memperbesar gambaran objek yang berukuran kecil.
2.      Mikroskop mempunyai komponen-komponen yaitu tubus, lensa okuler, pengatur kasar, pengatur halus, lengan mikroskop, meja preparat, diafragma dan alas.
3.      Sifat bayangan yang ditimbulkan mikroskop adalah maya, terbalik dan diperbesar.
4.      Hasil percobaan yang di amati yaitu obyek letak bayangan terbalik dan bayangan cermin.
6.2      Saran
Adapun saran yang diberikan oleh penulis adalah sebaiknya dalam melakukan percobaan, di perlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan, serta ada baiknya alat dan bahan yang akan digunakan lebih dilengkapi, sehingga menunjang proses kerja pada saat melakukan praktek.

DAFTAR PUSTAKA

Cromer, 1994, Biologi Umum. Jakarta, Erlangga.
Kamajaya, 1996, Sains Biologi, Ganesa Exact, Bandung.
Purba, M dan kawan-kawan, 1999, Kimia, Erlangga, Jakarta.
Volk, 1984, Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid ,. Erlangga, Jakarta.
Winatasasmita, Djamhur, 1986, Fisiologi Hewan dan Tumbuhan, Universitas Indonesia, Jakarta.