BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya panca
indra manusia mempunyai keterbatasan sehingga banyak masalah mengenai organisme
hanya dapat dipecahkan dengan bantuan alat-alat. Salah satu alat yang paling penting
(lazim) digunakan yaitu Mikroskop. Mikroskop berfungsi sebagai alat untuk
melihat benda-benda terkecil. Sehingga dengan keberadaan dan bantuan alat
inikita dapat mengamati objek dan gerakan sangat halus dan tidak dapat diamati
dengan mata telanjang.
Mikroskop yang
merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian. Dalam bidang
biologi ini terdiri dari beberapa bagian dan fungsi seperti tabungmikroskop
yangberfungsi sebagai penghubung antara lensa obyektif dengan lensa okuler,
sekrup pengarah kasar (Makrometer), sekrup pengarah halus (Mikrometer), lensa
okuler sebagai pembesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif, lensa
obyektif berfungsi sebagai pembentukan bayangan pertama, kondesor merupakan
alat untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin, diafragma
berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke objek, lengan mikroskop
berfungsi sebagai tempat untuk memegang mikroskop, revolver merupakan pemutar
lensa yang berfungsi untuk meletakkan lensa yang dikehendaki serta kaki
mikroskop berfungsi agar mikroskop dapat berdiri tegak.
Kebanyakkan
mikroskop laboratorium dilengkapi dengan tiga lensa objektif : lensa 16 mm,
berkekuatan rendah (10 X); lensa 4 mm, berkekuatan kering tinggi (40-45X); dan
lensa celup minyak 1,8 mm (97-100X). Objektif celup minyak memberikan
perbesaran tertinggi dari ketiganya. Lensa okuler terletak pada ujung atas
mikroskop, terdekat dengan mata. Lensa okuler biasanya mempunyai perbesaran:
5X, 10X, 12,5X dan 15X. Lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa
kolektif dan lensa mata. Berdasarkan uraian diatas maka yang melatarbelakangi praktikan
ini adalah untuk untuk melihat preparat basah dan melihat
letak bayangan, mengetahui bagian-bagian mikroskop, membantu praktikan untuk
mempercepat penguasaan mikroskop biologi.
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan sehingga dilaksanakan percobaan ini adalah untuk mengetahui
bagian-bagian mikroskop dan sifat bayangan dari mikroskop.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dilaksanakan percobaan
ini yaitu bisa dan tahu menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van
Leuwenhoek (1632-1723) yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang
masing-masing terdiri atas lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam
kerangka kuningan dan perak. Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat
dicapainya hanyalah 200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali persamaannya
dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang (Purba, 1999).
Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang
terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata)
dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang
untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda
berputar,yang disebut gagang putar (Volk, 1984).
Bila kita ingin perbesaran sudut yang lebih besar
daripada pembesaran kaca pembesar, oleh karena itu keberadaan mikroskop sangat
diperlukan. Benda O yang akan diteliti diletakkan pada titik fokus pertama F
dari lensa objektif, yang membentuk bayangan nyata dan diperbesar yaitu I.
Bayangan ini terletak tepat pada titik fokus pertama F1 dari okuler yang
membentuk bayangan semu dari I pada I.
Macam-macam mikroskop, yaitu Mikroskop Cahaya, merupakan
mikroskop yang mempunyai bagian – bagian yang terdiri dari alat-alat yang
bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau preparat yang
transparan. Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah mikroskop
ultraviolet, karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat oleh mata manusia maka
bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya. Mikroskop ini
menggunakan lensa kuarsa. Mikroskop Pendar, Mikroskop
ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen dalam jaringan. Mikroskop
Medan Gelap,
Mikroskop
ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang begitu
tipis yang hampir mendekati batas daya pisah mikroskop majemuk. Mikroskop
Fasekontras,
Mikroskop
ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alaminya, tanpa menggunakan
bahan pewarna. Pada bawah meja objeknya dan pada lensa objektifnya terpasang
perlengkapan fase kontras. Mikroskop Elektron, merupakan mikroskop yang canggih, banyak
komponen sel seperti mitokondria, ribosom dan retikulum endoplasma yang begitu
kecil tidak bisa dilihat secara detail dengan mikroskop biasa. Mereka hanya
bisa melihat dengan mikroskop elektron (Kamajaya, 1996).
Mikroskop Elektron Pemayaran Mikroskop
ini menggunakan berkas elektron, tetapi yang seharusnya ditransmisikan secara
serempak ke seluruh medan elektron difokuskan sebagai titik yang sangat kecil
dan dapat digerakkan maju mundur pada spesimen (Winatasasmita, 1986).
Bagian – bagian dan fungsi komponen Mikroskop :
Lensa Okuler yaitu Lensa Mikroskop yang terdapat
di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi
untuk memperbesar bayangan yang di hasilkan oleh lensa objektif berkisar antara
4 hingga 25 kali. Tabung Mikroskop untuk mengatur keadaan fokus terhadap suatu
objek, tabung ini dapat di naikkan dan di turunkan sesuai keadaan fokus yang di
inginkan. Tombol Pengatur Fokus Kasar, tombol ini digunakan untuk mencari fokus
bayangan objek secara cepat sehingga tabung Mikroskop turun atau naik dengan
cepat. Tombol Pengatur Fokus Halus, tombol ini digunakan untuk memfokuskan
bayangan objek secara lambat, atau untuk mendapatkan fokus yang baik sehingga
tabung Mikroskop turun atau naik dengan lambat. Revolvever digunakan untuk
memilih lensa obyektif yang akan di gunakan sesuai kebutuhan objek yang akan di
amati. Lensa Objektif di gunakan untuk menentukan bayangan objektif serta
memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran
4x, 10x, dan 40x. Lengan Mikroskop di gunakan untuk pegangan saat membawa
Mikroskop atau memindahkanya dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Meja
Preparat di gunakan untuk meletakkan objek atau benda yang akan kita amati saat
kita melakukan praktikum. Penjepit Objek glass di gunakan untuk menjepit
preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser sehinga objek dapat
teramati dengan baik. Kondensor merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang masuk dalam Mikroskop. Diafragma berupa lubang -
lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek.
Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk Mikroskop. Reflektor/Cermin untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam
Mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya
lemah, misalkan sinar lampu, di gunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya
kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan cermin datar. Kaki
Mikroskop digunakan Untuk menjaga Mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di
atas meja (Cromer, 1994).
BAB
III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan tempat
Adapun
waktu pelaksanaan praktek yaitu :
Hari/Tanggal : Sabtu, 01 desember 2012
Waktu :
13.00 WITA – selesai.
Tempat :
Laboratorium Biodiversity jurusan Biologi FMIPA UNTAD.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun
alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
3.2.1
Alat
1. Mikroskop
Cahaya.
2. Kaca
objek.
3. Deck
glass.
4. Pipet
tetes.
5. Gunting.
3.2.2
Bahan
1. Air.
2. Koran.
3.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari percobaan ini
adalah :
Cara membuat preparat basah:
1.
Menggunting selembar Koran dengan
potongan kira-kira 1 x 1 mm yang mengandung sedikitnya 1 huruf a.
2.
Hendaknya potongan kertas tadi hanya
dicetak satu permukaan saja.
3.
Meletakkan potongan kertas itu di tengah
gelas benda (kaca obyek) dengan yang dicetak menghadap ke atas.
4.
Meneteskan air secukupnya dengan
menggunakan pipet tetes, mengusahakan supaya disekitarnya masih ada air
5.
Selanjutnya menutup dengan gelas penutup
(deck glass), mengusahakan supaya tidak terjadi gelembung udara.
6.
Melihat melalui lensa okuler,
membandingkan letak bayangan huruf a di dalam okuler dengan letak bayangan
huruf a di dalam preparat (obyek yang sedang diamati).
4.2.
Pembahasan
Mikroskop merupakan salah satu alat yang
penting pada kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop
merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang
berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan persoalan
manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Dari percobaan ini, kita akan
menggunakan mikroskop cahaya dan obyek preparat koran yang berukuran 1x1 mm
yang terdapat huruf ‘a’.
Pada percobaan yang telah kami lakukan, untuk
melihat preparat basah dan melihat letak bayangan, kami menggunting koran
berukuran 1x1 mm yang terdapat huruf ‘a’. kemudian potongan kertas tadi hanya
di cetak satu permukaan saja, hal ini dikarenakan agar pada saat diamati
melalui mikroskop tidak terlihat bayangan dari huruf lain. Setelah itu, potongan
kertas tadi diletakkan di tengah gelas benda (kaca obyek). Sesudah itu,
meneteskan air secukupnya dengan pipet tetes, fungsi meneteskan air pada
preparat adalah agar preparat menempel pada kaca obyek. Selanjutnya di tutup
dengan gelas penutup (deck glass), agar tidak terjadi gelembung udara. Jika
terdapat gelembung udara, maka akan terjadi pembiasan yang menyebabkan preparat
susah diamati. Lalu kami meletakkan preparat di bawah mikroskop untuk diamati.
Dari percobaan ini, hasil yang di dapat
adalah letak bayangan tidak sama atau terbalik ketika di lihat dalam mikroskop.
Dan juga huruf ‘a’ tersebut merupakan bayangan cermin. Jika preparat di geser
sebelah kiri, maka preparat bergeser ke sebelah kanan dan juga sebaliknya. Kemudian
perlakuan selanjutnya, bila lensa obyektif kekuatan lemah diganti dengan lensa
obyektif kuat, bidang penglihatan menjadi luas, tidak mengubah letak bayangan
hanya mengubah ukuran bayangan dan
preparatnya atau obyeknya kecil. Ketika menggunakan obyektif lemah, bayangan
terlihat terang karena diatur oleh diagfarma. Untuk perbesaran obyek di
mikroskop dengan obyek sebenarnya yaitu 10x lebih besar. Pada perlakuan benda
obyek ditetesi dengan aquades agar preparat menempel pada kaca obyek.
BAB
V
PENUTUP
6.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan
ini adalah:
1. Mikroskop yaitu
peralatan yang didesain untuk memperbesar gambaran objek yang berukuran kecil.
2. Mikroskop mempunyai
komponen-komponen yaitu tubus, lensa okuler, pengatur kasar, pengatur halus,
lengan mikroskop, meja preparat, diafragma dan alas.
3. Sifat bayangan yang
ditimbulkan mikroskop adalah maya, terbalik dan diperbesar.
4. Hasil percobaan
yang di amati yaitu obyek letak bayangan terbalik dan bayangan cermin.
6.2
Saran
Adapun saran yang
diberikan oleh penulis adalah sebaiknya
dalam
melakukan percobaan, di perlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan, serta
ada baiknya alat dan bahan yang akan digunakan lebih dilengkapi, sehingga
menunjang proses kerja pada saat melakukan praktek.
DAFTAR PUSTAKA
Cromer, 1994, Biologi Umum. Jakarta, Erlangga.
Kamajaya, 1996, Sains
Biologi, Ganesa
Exact, Bandung.
Purba, M dan kawan-kawan, 1999, Kimia, Erlangga,
Jakarta.
Volk, 1984, Mikrobiologi
Dasar Edisi Kelima Jilid ,. Erlangga, Jakarta.
Winatasasmita, Djamhur, 1986, Fisiologi Hewan dan Tumbuhan, Universitas Indonesia, Jakarta.
Makasih, saya mendapatkan informasi yang saya perlukan dari detailnya penjelasan teknis yang diberikan.
BalasHapusMakasih, saya mendapatkan informasi yang saya perlukan dari detailnya penjelasan teknis yang diberikan.
BalasHapusKenapa pakai koran ya?
BalasHapus