LAPORAN PRAKTIKUM
“PROSES FISIOLOGI PADA TUMBUHAN”
Di
susun oleh :
Nama : Aulia Rakhman
NIM : N 201 12 018
Asisten : Nova Damayanti
Kelompok : 1
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aktivitas kehidupan di biosfer pada dasarnya digerakkan
oleh tenaga dari cahaya matahari. Secara sepintas memang tidak nampak hubungan
cahaya matahari dengan hewan yang dapat berlari dengan cepat. Namun apabila
diteliti dengan cermat akan diketahui bahwa tenaga untuk berlari itu berasal
dari pemecahan karbohidrat yang terkandung di dalam daun rerumputan yang
dimakan oleh hewan tersebut, dan karbohidrat yang dipecah berasal dari suatu
reaksi kimia didalam daun yang berlangsung dengan menggunakan energi cahaya
matahari. Reaksi pembentukan karbohidrat ini dinamakan fotosintesis.
Proses
fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses
ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun
yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Selain fotosintesis juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kurangnya pengetahuan tentang proses
fotosintesis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik faktor internal maupun
faktor eksternal yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan tentang
fotosintesis ini.
Suatu
sifat fisiologi yang dimiliki khusus oleh tumbuhan ialah kemampuannya untuk
menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik, serta
diassimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung jika
cukup ada cahaya, dan oleh karena itu
asimilasi zat karbon disebut juga fotosintesis. Lengkapnya dikatakan bahwa
fotosintesis itu adalah suatu proses dimana zat-zat anorganik H2O
dan CO2 oleh klorofil diubah
menjadi zat organic karbohidrat dengan pertolongan matahari sinar
matahari/cahaya. Pengubahan sinar matahari menajdi energy kimia ini menjadi
energy kerja pada peristiwa pernapasan dalam tubuh tumbuhan, hewan atau manusia.
Berdasarkan uraian diatas maka yang melatarbelakangi praktikan ini adalah untuk
mengetahui pengaruh suhu dan intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis,
serta mengetahui proses fotosintesis terbentuknya karbohidrat.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan sehingga dilaksanakan percobaan ini
adalah
a.
mengetahui pada proses fotosintesis
terbentuk karbohidrat
b.
melihat dan membuktikan pada proses
fotosintesis dilepaskan O2.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat sehingga dilaksanakan
percobaan ini yaitu mengetahui proses fisiologi pada tumbuhan bisa menghasilkan
karbohidrat.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat
tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan
hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses
sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki
kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber
energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya
matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini
disebabkan kloropil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya
matahari karena kloropil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari
(Dwidjoseputro, 1986).
Merupakan
senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks dan besar.
Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan
polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana.
Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan
lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri
dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Fotosintesis
berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organic H2O
dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan
cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil,
yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kimball,
2002).
Energi foton
yang digunakan untuk menggerakkan elektron melawanan gradient panas di dalam
fotosistem I dari sebuah agen dengan tenaga reduksi kuat, yang secara
termodinamis mampu mereduksi CO2 di dalam fotosistem II dari air
dengan pelepasan O2, jika sebuah molekul pigmen menyerap sebuah
foton masuk ke dalam sebuah keadaan tereksitasi, karena satu elektronnya pada
keadaan dasar pindah ke orbit (Anwar, 1984).
Orang yang
pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis
merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis
ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak
langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla
verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup
dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga
penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian
muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen
(Kimball, 1993).
Dilihat
dari strukturnya, kloroplas terdiri atas membran ganda yang melingkupi ruangan
yang berisi cairan yang disebut stroma. Membran tersebut membentak suatu
sistem membran tilakoid yang berwujud sebagai suatu bangunan yang disebut
kantung tilakoid. Kantung-kantung tilakoid tersebut dapat berlapis-lapis dan
membentuk apa yang disebut grana Klorofil terdapat pada membran tilakoid dan
pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid,
sedang pembentukan glukosa sebagai produk akhir fotosintetis berlangsung di
stroma. (Subandi, 2008).
Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap pembentukan klorofil antara lain gen, bila gen untuk
klorofil tidak ada maka tanaman tidak akan memiliki klorofil. Cahaya, beberapa
tanaman dalam pembentukan klorofil memerlukan cahaya, tanaman lain tidak
memerlukan cahaya. Unsur N, Mg, Fe merupakan unsur-unsur pembentuk dan katalis
dalam sintesis klorofil. Air, bila kekurangan air akan terjadi desintegrasi
klorofil. (Subandi, 2008).
Aksi
dari cahaya hijau dan kuning yang menyebabkan fotosistem pada tumbuhan tingkat
tinggi dan penyerapan panjang gelombang ini oleh daun sebenarnya relatif tinggi,
lebih tinggi dari yang ditampakkan pada spektrum serapan klorofil dan
karotenoid. Tetapi, bukan berarti bahwaada pigmen lain yang berperan menyerap
cahaya tersebut. Alasan utama mengapa spektrum aksi lebih tinggi dari spektrum
serapan adalah karena cahaya hijau dan kuning yang tidak segera diserap akan
dipantulkan berulang-ulang di dalam sel fotosintetik sampai akhirnya diserap
oleh klorofil dan menyumbangkan energi untuk fotosintesis. (Lakitan, 2007).
Fotosistem ada
dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I tersusun oleh
klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12:1 dan tereksitasi secara
maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem II
perbandingan klorofil a dan klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara
maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 680 nm (Syamsuri, 2000).
Antara
klorofil a dan klorofil b mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda, dimana
klorofil a di samping bias menyerap energi cahaya, klorofil ini juga bias
merubah energi cahaya dan tidak bisa merubahnya menjadi energi kimia dan energi
itu akan ditransfer dari klorofil b ke klorofil a. Klorofil b ini tidak larut
dalam etanol tai dapat larut dalam ester, dan kedua jenis klorofil ini larut
dalam senyawa aseton (Devlin, 1975).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik
(glukosa) dari zat anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan
energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi
kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi
CO2 menjadi glukosa. Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2
yang dilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama.
Persamaan reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia
fotosintesis (Syamsuri, 2000).
BAB
III
METODELOGI
3.1 Waktu dan tempat
Adapun
waktu dan tempat pada saat melakukan
percobaan ini yaitu :
Hari/Tanggal : Sabtu, 24 november 2012.
Waktu : 13.00 WITA – selesai.
Tempat :Laboratorium
Biodiversity
jurusan Biologi FMIPA
UNTAD.
3.2 Alat dan
Bahan
Adapun alat dan bahan
yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
A. Alat
1. Gelas
piala
2. Penjepit
3. Corong
4. Tabung
reaksi.
B. Bahan
1. Mangga (Manginfera
indica L.,)
2. Hidrilla (Hydrilla
verticillata Hoele.)
3. Aluminium
Foil
4. Alkohol
95%
5. JKJ
6. Air
panas/penangas air.
3.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada saat melakukan percobaan ini adalah:
(Percobaan Sachz)
1. Menutup
sebagian permukaan daun yang akan diuji/diteliti sebelum terkena sinar matahari
(dilakukan pada jam 06.00 pagi sebelum terbit matahari dengan memakai kertas
aluminium foil/kertas timah dan dijepit rapat dengan paper clip, biarkan selama 2-3 jam.
2. Memetik
daun tadi, lalu memasukan/mencelupkan ke dalam alcohol mendidih sampai daun
tersebut layu (±15 menit).
3. Mencelupkan
lagi daun tersebut ke dalam air panas beberapa saat
4. Lalu
mencelupkan lagi ke dalam larutan JKJ beberapa saat, selanjutnya membilas
dengan air mengalir agar sisa larutan JKJ hilang.
5. Mengamati,
apa yang terjadi terhadap daun tersebut. Warna hitam atau biru tua pada daun
tersebut menunjukan adanya amilum sebagai hasil proses fotosintesis.
(Percobaan ingenhousz)
1. Mengisi
gelas piala dengan air, kemudian memasukkan tumbuhan hydrilla verticillata ke
dalamnya.
2. Memasukkan
corong terbalik ke dalam gelas piala sedemikian rupa sehingga tumbuhan hidrilla
semua berada di bawah corong.
3. Menutup
pangkal corong tersebut dengan tabung reaksi terbalik yang berisi penuh air.
4. Menempatkan
percobaan ini di bawah sinar matahari atau cahaya lampu yang mempunyai
intensitas tinggi (panajang gelombang seperti sinar matahari)
5. Mengamati,
apakah terjadi gelembung gelembung udara yang terkumpul di dasar tabung reaksi.
Jika ada, berarti terbentuk gas oksigen atau terjadi pelepasan oksigen pada
proses fotosintesis tumbuhan.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
Pengamatan
Adapun hasil Pengamatan
yang diperoleh pada saat melakukan
percobaan
ini yaitu :
A. Tabel
percobaan Sachz
No.
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
Alkohol
|
Daun
di celupkan pada alcohol
|
2.
|
Daun
dicelupkan pada air panas.
|
|
3.
|
JKJ
|
Daun
dicelupkan ke dalam larutan JKJ.
|
4.
|
Daun
dicuci dengan air biasa.
|
|
5.
|
Hasil
|
Daun
setelah di cuci air.
|
B.
Tabel percobaan Ingenhousz
Gambar
|
Keterangan
|
Tabung
yang diisi oleh air yang
didalamnya terdapat corong dan hidrilla, yang ujung corong di tutup menggunakan tabung
reaksi.
|
4.2
Pembahasan
Fotosintesis
berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O
dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan
cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil,
yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. Di dalam praktikum
fotosintesis ini terdapat dua kegiatan yaitu uji Sachs dan uji Ingenhousz.
1.
Uji Sachs
Fotosintesis
adalah proses sintesis untuk menghasilkan makanan yang dilakukan oleh tumbuhan
hijau dengan bantuan cahaya matahari. Dari percobaan ini juga dibuktikan bahwa
hanya pada daun yang berklorofil dan terkena cahaya yang dapat melakukan
”memasak” atau fotosintesis. bahwa tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh
makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut
harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang
terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan
cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan
tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak
akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada
didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan
berfungsi bila ada cahaya matahari.
Pada uji Sachs ini
bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis. Pada percobaan digunakan perendaman alcohol pada
daun yang berfungsi untuk melunturkan atau melarutkan klorofil. Kemudian daun dicelupkan ke dalam air panas yang
berfungsi untuk mematikan atau mensterilkan sel-sel yang ada pada daun. Proses
selanjutnya daun dicelupkan ke dalam larutan JKJ yang bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka
pada bagian daun yang dicelupkan larutan JKJ akan berubah warna menjadi biru
kehitaman. Pada saat daun dicelupkan dengan larutan JKJ bagian yang sebelumnya
tertutup oleh aluminium foil tetap pucat, sedangkan yang tidak tertutup
warnanya menjadi biru kehitaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bagian
daun yang tidak ditutupi aluminium foil terdapat amilum, sedangkan pada bagian
daun yang ditutupi aluminium foil tidak terdapat amilum. Amilum merupakan salah
satu hasil dari proses fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang terkena
cahaya matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak
terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis. Hal ini sesuai
dengan percobaan yang dilakukan oleh Sachs pada
tahun 1860. Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan
aluminium foil kemudian daun tersebut direbus, lalu dimasukkan kedalam alkohol
dan dicelupkan dengan JKJ. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun
yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum. Dan perlakuan
terakhir daun dicuci dengan air biasa yang berfungsi menghilangkan sisa larutan
JKJ pada daun.
Tapi pada saat kelompok
kami melakukan percobaan ini, ternyata gagal. Karena faktor daun yang di
bungkus aluminium foil tidak layu yang di sebabkan waktu pembungkusan daun
dengan aluminium foil tidak tepat yaitu pada hari kamis jam 12 siang. Maka dari
itu, percobaan tidak bisa dilakukan dan hasil dari percobaan tidak sesuai
dengan pembahasan di atas
2. Uji Ingenhousz
Pada
uji Ingenhousz ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan
laju fotosintesis. Hal ini bertujuan untuk melihat dan membuktikan pada proses
fotosintesis dilepaskan O2 pada tanaman yang terkena cahaya sinar
matahari. Adapun alat dan bahan yang di gunakan yaitu gelas piala 1 liter,
tabung reaksi, corong gelas, tanaman Hydrilla,
dan air. Pada percobaan ini digunakan 1 batang tanaman Hydrilla dengan panjang yang sama. Daun-daun Hydrilla kemudian bagian atasnya ditutup dengan tabung reaksi.
Setelah itu, di tempatkan di tempat terang atau tempat yang banyak terkena
sinar matahari.
Percobaan
ini dilakukan dengan memasukkan Hydrilla ke dalam gelas piala yang
dilengkapi dengan corong penutup dan tabung reaksi, kemudian memasukkan air
hingga memenuhi gelas piala dan tabung reaksi, dimaksudkan agar tidak ada
gelembung dari luar yang dapat mempengaruhi jumlah gelembung yang nantinya akan
dihitung. Dalam percobaan ini, kita akan melihat fotosintesis di sinar matahari
dan membuktikan terbentuknya gas oksigen atau terjadi pelepasan oksigen pada
proses fotosintesis tumbuhan. Tetapi cahaya matahari
tidak tampak (mendung) maka gelembung hanya sedikit. Terdapat 40 gelembung
dalam waktu 2 menit. Hal ini
membuktikan bahwa intensitas cahaya sangat mempengaruhi proses fotosintesis.
Intensitas cahaya yang optimum sangat baik untuk proses fotosintesis,
sebaliknya dengan intensitas cahaya yang terlalu rendah atau terlalu tinggi
dapat menghambat berlangsungnya proses fotosintesis. Kemudian ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi laju
fotosintesis:
1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil
fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
Kemudian
hubungan fotosintesis dengan lingkungan yaitu tumbuhan dapat melakukan proses
fotosintesis. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energy yang dihasilkan
dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi
kehidupan di bumi. Fokusnya, fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian
besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini
adalah:
1. Fotosintesis
adalah proses pembentukan bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan
cahaya dan kloroplas.
2. Selain klorofil fotosintesis juga
memerlukan CO2 dan cahaya matahari.
3. Semakin besar intensitas cahaya dan
konsentrasi CO2 maka proses fotosintesis berlangsung semakin cepat.
4. Hasil dari
fotosintesis adalah glukosa dan oksigen.
5. Bagian daun yang tidak tertutup
kertas karbon menghasilkan warna ungu kehitam-hitaman yang menandakan
terbentuknya amilum yang berarti menunjukkan terjadinya fotosintesis.
6. Bagian daun yang ditutupi kertas
karbon tidak mengalami perubahan warna dan ini berarti tidak terjadinya
fotosintesis dan tidak terdapat amilum.
5.2 Saran
Adapun saran
yang diberikan oleh penulis adalah sebaiknya dalam melakukan
percobaan, di perlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan, serta ada
baiknya alat dan bahan yang akan digunakan lebih dilengkapi, sehingga menunjang
proses kerja pada saat melakukan praktek.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, A, 1984,
Ringkasan Biologi, Ganeca Exact, Bandung.
Devlin,
Robert M. 1975, Plant Physiology Third Edition, New York.
Dwidjoseputro, 1986, Biolog, Erlangga, Jakarta.
Kimball, J. W,
1993. Biologi Umum, Erlangga, Jakarta.
Kimball, J.W,
2002, Fisiologi Tumbuhan, Erlangga, Jakarta.
Lakitan,
Benyamin, 2007, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan, Jakarta
Malcome, B. W, 1990, Fisiologi
Tanaman, Bumi Aksara, Bandung.
Subandi, Aan, 2008, Metabolisme, Bandung
Syamsuri, I. 2000, Biolog, Erlangga, Jakarta.
LEMBAR
ASISTENSI
Nama : Aulia Rakhman
NIM : N 201 12 018
Kelompok : 1 (Satu)
Asisten : Nova Damayanti
No.
|
Hari/tanggal
|
Koreksi
|
paraf
|
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMakasih, sangat berguna
BalasHapusHow to make money with a sports betting site - Work
BalasHapusWhat's the most common type of sports betting site? — Sports betting: Many งานออนไลน์ people gamble for sports, including college basketball, NFL, NHL,