LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI
“HUBUNGAN ANTARA PRODUSEN DAN
KONSUMEN”

Di
susun oleh :
Nama :
Aulia Rakhman
NIM : N 201 12 018
Asisten : Nova Damayanti
Kelompok : 1
PROGRAM
STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS
KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
TADULAKO
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di alam lingkungan dipengaruhi
banyak sekali faktor, sehingga kerap kali sangat sulit untuk menentukan
perubahan mana yang mempengaruhi suatu pengamatan dan perubahan mana yang
tidak. Untuk mengurangi jumlah keadaan yang memperngaruhi suatu percobaan,
salah satu cara ialah dengan menempatkan organisme yang akan diamati itu dalam
suatu bejana/tabung yang tertutup seperti pada percobaan ini
Satu elemen penting di biosfer
adalah karbon. Karbon adalah tulang belulang dari komponen organik dan tersusun
mendekati dari 40% sampai 50% dari berat keadaan alam sekitar. Ada lebih
komponen yang terbuat dari karbon dari pada kombinasi elemennya. Banyak dari
karbon di bumi ditransfer dalam bentuk bahan bakar fosil, batu bara, tanah yang
dipakai sebagai bahan bakar, minyak, dan gas alam.
Siklus karbon melibatkan seluruh
lingkungan yang ada di alam semesta, meliputi atmosfer, biosfer, hidrosfer dan
geosfer. Karena itu, siklus karbon disebut sebagai siklus biogeokimia. Pada
setiap lingkungan dan antara lingkungan terjadi pertukaran karbon. Siklus
karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer,
geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki
siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui). Berdasarkan uraian diatas maka yang melatarbelakangi
praktikan ini adalah untuk mendapatkan data atau
hasil yang akan menambah pengertian kita tentang hubungan antara produsen
dengan konsumen, terutama peran organisme dalam siklus karbon
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan sehingga dilaksanakan percobaan ini adalah
a. Untuk
mendapatkan data atau hasil yang akan menambah pengertian kita tentang hubungan
antara produsen dengan konsumen, terutama peran organisme dalam siklus karbon
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dilaksanakan percobaan yaitu
agar kita mendapatkan data atau hasil yang akan menambah pengetahuan kita
tentang hubungan antara produsen dan konsumen
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
Hubungan antara produsen dan
konsumen dalam kaitannya dengan siklus karbon dan mutlak diperlukan dalam suatu
ekosistem untuk menjaga kestabilannya. Di lingkungan terbuka, sangat sulit
untuk menentukan faktor apa yang mempengaruhi hubungan tersebut karena terdapat
banyak faktor yang mempengaruinya. Dalam siklus karbon, atom karbon terus
mengalir dari produsen ke konsumen dalam bentuk molekul CO2 dan
karbohidrat, sedangkan energy foton matahari digunakan sebagai pemasok energi
yang utama. produsen memerlukan CO2 yang dihasilkan konsumen untuk
melakukan fotosintesis. Dari kegiatan fotosintesis tersebut, produsen dapat
menyediakan karbohidrat dan oksigen yang diperlukan oleh konsumen untuk
melangsungkan kehidupannya (Anshory, 1984).
Siklus karbon sendiri memiliki arti
yang luas. Dalam siklus karbon cadangan di atmosfer adalah sangat kecil
jumlahnya jika dobandingklan dengan jumlah karbon yang ada didalam laut, minyak
bumi dan cadangan-cadangan lain di dalam kerak bumi. Kehilangan karbon dalam
aktifitas pertanian (misalnya karena penambahan karbon ke atmosfer lebih banyak
dari pada yang disebabkan karena yang diikat oleh tanaman-tanaman tidak dapat
menggantikan karbon yang dilepaskan dari tanah, terutama yang diakibatkan
karena seringnya pengolahan tanah. Penebangan hutan dapat melepaskan karbon
yang tersimpan dalam kayu, terutama apabila kayu tersebut segera terbakar, dan
kemudian diikuti oleh oksidasi humus jika lahan tersebut digunakan untuk
pengembangan daerah p[ertanian dan perkotaan (Hadioetomo, 1993).
Agar dapat lebih memahami tentang
siklus karbon di dalam ekosistem, akan dimulai dari karbon dioksida (CO2)
yang ada di udara atau larut di dalam air. CO2 dibentuk menjadi
senyawa tertentu melalui proses fotosintesis. Senyawa ini bergabung dengan berbagai
cara membentuk materi organism. Selama proses fotosintesis berjalan, energi
dijalinkan ke dalam senyawa organic. Senyawa organik yang dihasilkan oleh
produsen dapat diteruskan kepada konsumen. Waktu produsen atau konsumen
menggunakan energi dari senyawa-senyawa organic, CO2 dapat dilepas
kembali baik ke udara maupun ke dalam air, bergantung pada lingkungan hidup
organism. Tetapi selama masih ada energi yang dapat dipergunakan,
senyawa-senyawa organic akan tetap ada. Baik produsen maupun konsumen dapat
membuang sisa materi yang mengandung karbon. Kalau organisme mati tubuh mereka
akan tinggal sebagai tumpukan suatu senyawa-senyawa karbon. Organisme saprovor
(pembusuk) menyempurnakan proses pelepasan karbon (dalam bentuk CO2)
dari sisa kotoran dan jasad-jasad yang mati. Sebagian besar dari saprovor yang
menjadi konsumen terakhir, adalah mikroorganisme, kecuali jamur yang jelas
dapat dilihat dengan mata bugil. Kadang-kadang proses pembusukkan yang
dilakukan oleh sapravor berjalan sangat lambat, sehingga selama masa
berjuta-juta tahun sejumlah besar senyawa karbon dapat menumpuk dalam bentuk
gambut, batubara dan minyak bumi. Beberapa organism mengalihkan arus karbon
melalui batu karang yang selanjutnya tertimbun sebagai batuan. Dengan demikian,
lintasan arus utama siklus karbon adalah dari atmosfer atau hidrosfer ke dalam
jasad hidup, kemudian kembali lagi ke atmosfer atau hidrosfer (Amir, 1981).
Ketika matahari bersinar, tumbuhan
melakukan fotosintesis untuk mengubah karbondioksida menjadi karbohidrat dan melepaskan
oksigen ke atmosfer. Proses ini akan lebih banyak menyerap karbon pada hutan
yang sedang mengalami perumbuhan yang cepat. Pada permukaan laut ke arah kutub,
air laut menjadi lebih dingin dan CO2 akan lebih mudah larut.
Selanjutnya CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh
sirkulasitermohalin yang membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke
dalam laut atau interir laut. Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah
dengan produktivitas yang tinggi, organisme membentuk jaringan yang mengandung
karbon. Beberapa organisme juga membentuk cangkang karonat dan bagian- bagian
tubuh lainnya yang keras. Proses ini akan menyebabkan aliran karbon ke
bawah. Melalui pernapasan (respirasi)
oleh tumbuhan yang di dalamnya. Hal ini merupakan reaksi eksotermik dan
termasuk juga di dalamnya penguraian glukosa menjadi karbondioksida dan air.
Melalui pembusukan bintang dan tumbuhan, fungi atau jamur,dan bakteri mengurai
senyawa karbondioksida jika tersedia oksigen atau menjadi metana jika tidak ada
oksigen (Pelczar,
2010).
Hubungan
antara produsen dan konsumen dalam kaitannya dengan siklus karbon dan mutlak
diperlukan dalam suatu ekosistem untuk menjaga kestabilannya. Di lingkungan
terbuka, sangat sulit untuk menentukan faktor apa yang mempengaruhi hubungan
tersebut karena terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya. Dalam siklus
karbon, atom karbon terus mengalir dari produsen ke konsumen dalam bentuk
molekul CO2 dan karbohidrat, sedangkan energi foton matahari
digunakan sebagai pemasok energi yang utama. Produsen memerlukan CO2 yang
dihasilkan konsumen untuk melakukan fotosintesis. Dari kegiatan fotosintesis
tersebut, produsen dapat menyediakan karbohidrat dan oksigen yang diperlukan
oleh konsumen dalam kehidupan langsung (Bekantan, 2009).
Laut mempunyai
peranan penting dalam siklus karbon ini. Banyaknya jumlah karbon di laut adalah
50 menit, lebih besar daripada atmosfer dan perpindahannya karbon dan atmosfer
ke lauta melalui proses fiksi. Laut mengandung sekitar 36.000 gigaton karbon,
dimana sebagian besar bentuknya ion karbonat. Untuk sementara 48% dari karbon
yang dilepaskan atmosfer oleh pembakaran bahan bakar fosil dan penebangan hutan
diserap untuk digunakan dalam proses fotosintesis oleh alga (Daniswara, 2009).
BAB
III
METODELOGI
3.1 Waktu dan tempat
Adapun
waktu pelaksanaan praktek yaitu :
Hari/Tanggal : Sabtu, 24 november 2012,
Waktu :
13.00 WITA – selesai
Tempat :
Laboratorium Biodiversity jurusan Biologi FMIPA UNTAD.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun
alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
A.
Alat
1. Tabung
reaksi dan raknya
2. Lampu
sebagai sumber cahaya
B.
Bahan
1. Hidrilla
(Hydrilla verticillata Hoyle)
2. Siput
air tawar
3. Larutan
biru bromtimol (BTB)
4. Air
kolam
5. Paraffin
cair
3.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari percobaan ini
adalah :
1. Menyiapkan
rangkaian pecobaan terdiri dari empat tabung reaksi (A,B,C,D)
2. Mengisi
tiap tabung dengan air kolam sampai permukaan air kira-kira 20 mm di bawah
mulut tabung
3. menambahkan
3-5 tetes larutan BTB kedalam tiap tiap tabung. Kemudian memasukkan ke dalam
tabung A seekor siput air tawar, tabung B siput + hidrilla, C=hidrilla saja,
D=tanpa hidrilla dan siput (nol)
4. Menutup
tabung tersebut dengan rapat, dan tidak ada oksigen masuk kedalamnya
5. Menempatkan
sebuah rangkaian percobaan ke dalam cahaya buatan/lampu dan yang lainnya di
tempat yang gelap/tidak ada cahaya.
6. Setelah
48 jam, mengamati apa yang terjadi dan menjawab pertanyaan yang ada di modul.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
Pengamatan
A. Ruangan
Gelap
Tabung
|
Keterangan
|
![]() |
Air kolam + 5 tetes
larutan BTB + seekor siput air tawar.
Hasil percobaan siput
mati, larutan BTB tidak ada, warna berubah
|
![]() |
Air kolam + 5 tetes
larutan BTB + seekor siput air tawar + hydrilla.
Hasil percobaan siput
mati, hydrilla layu, larutan BTB tidak ada dan berubah warna.
|
![]() |
Air kolam + 5 tetes
larutan BTB + Hydrilla.
Hasil percobaan
hydrilla layu, larutan BTB tidak ada dan warna berubah.
|
![]() |
Air kolam + 5 tetes
larutan BTB.
Hasil percobaan
larutan BTB ada dan warna tetap.
|
B. Ruangan
Terang
Tabung
|
Keterangan
|
A
![]() |
Air kolam + 5 tetes
larutan BTB + seekor siput air tawar.
Hasil percobaan Hasil
percobaan siput mati.
|
B
![]() |
Air kolam + 5 tetes larutan BTB +
seekor siput air tawar + hydrilla.
Hasil percobaan siput mati, Hydrilla tetap segar.
|
C
![]() |
Air kolam + 5 tetes larutan BTB +
hydrilla.
Hasil percobaan hydrilla tetap segar.
|
D
![]() |
Air kolam + larutan BTB.
Hasil percobaan larutan BTB ada dan warna tetap
|
4.2.
Pembahasan
Hubungan antara produsen dan
konsumen dalam kaitannya dengan siklus karbon dan mutlak diperlukan dalam suatu
ekosistem untuk menjaga kestabilannya. Di lingkungan terbuka, sangat sulit
untuk menentukan faktor apa yang mempengaruhi hubungan tersebut karena terdapat
banyak faktor yang mempengaruinya. Dari kegiatan fotosintesis, produsen dapat
menyediakan karbohidrat dan oksigen yang diperlukan oleh konsumen untuk
melangsungkan kehidupannya.
Pada
percobaan yang telah dilakukan, untuk dapat memahami hubungan antara produsen
dengan konsumen digunakan dua perlakuan, ada yang ditempat gelap, dan ditempat
terang. Masing-masing perlakuan tersebut menggunakan 4 tabung yang isinya
berbeda-beda. Tabung A diisi dengan air kolam ditambah larutan BTB ditambah
siput. Pada tabung B diisi dengan air kolam ditambah larutan BTB ditambah siput
ditambah Hydrilla. Pada tabung ketiga diisi dengan air kolam ditambah larutan
BTB ditambah hydrilla. Dan pada tabung D diisi dengan air kolam ditambah dengan
larutan BTB.
Pada
percobaan ini BTB berfungsi sebagai indikator untuk dapat mengetahui apakah
terdapat CO2 didalam tabung reaksi karena larutan bromtimol biru
sangat sensitif dengan CO2, kesensitifan ini dapat dilihat dengan
adanya reaksi perubahan warna. Setelah menempatkan masing-masing golongan
tabung ketempat yang telah dilakukan dengan perlakuan yang berbeda,
tabung-tabung tersebut didiamkan selama 48 jam agar dapat melihat reaksi yang
terjadi.
Setelah
48 jam diperoleh hasil pengamatan, Pada perlakuan ditempat gelap, pada tabung A yang diisi dengan air
kolam + BTB + siput, warna indikator
bening, siput mati, hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi proses fotosintesis
sehingga siput tidak dapat mengambil O2 yang terjadi hanyalah proses
respirasi yang dihasilkan oleh siput tersebut. Pada tabung B diisi dengan air kolam + BTB + siput + hydrilla warna
indikator bening, siput mati, hydrilla layu, hal ini menunjukkan hydrilla
berubut O2 dengan siput, hydrilla juga tidak dapat berfotosintesis
dengan tidak adanya cahaya. Pada tabung C diisi dengan air kolam + BTB +
hydrilla warna indikator bening, hydrilla layu, hal ini menunjukkan bahwa
respirasi terjadi sedikit tetapi fotosintesis tidak terjadi. Pada tabung D
diisi dengan air kolam + BTB tabung keempat ini hanya digunakan sebagai
kontrol. Pada tabung D, warna indikator tidak berubah karena tidak terjadi
peristiwa respirasi yang menghasilkan CO2 yang sangat sensitif
terhadap bromtimol biru dengan perubahan warna. Kemudian pada tabung A, B, C
warna indikator berubah menjadi bening karena terjadi peristiwa respirasi. Peristiwa
respirasi menghasilkan CO2 yang sangat sensitif terhadap bromtimol
biru, kesensitifan ini dapat dilihat dengan adanya perubahan warna pada
bromtimol biru.
Perlakuan
ditempat terang, pada tabung A yang diisi dengan air kolam + BTB + siput warna
indikator bening, siput
mati, terjadi perubahan warna yang kuat, hal ini membuktikan bahwa CO2
lebih banyak. Siput mati karena proses fotosintesis yang terjadi sangat minim,
hal ini disebabkan karena tabung diletakkan didalam ruangan, kurang terkena
cahaya matahari. Pada tabung B dengan isi air kolam + BTB + siput + hydrilla
warna indikator bening, siput
mati, hydrilla berwarna hijau segar, hal ini menunjukkan bahwa respirasi lebih
kuat. Pada
tabung C dengan isi air kolam + BTB + hydrilla warna indikator biru bening,
hydrilla tetap hijau segar, hal
ini menunjukkan O2 berebut karena jumlah cahaya yang terbatas.. Pada
tabung D diisi dengan air kolam + BTB, tabung D ini hanya digunakan sebagai
kontrol. Pada tabung D, warna indikator tidak berubah karena tidak terjadi peristiwa
respirasi yang menghasilkan CO2 yang sangat sensitif terhadap
bromtimol biru dengan perubahan warna.
Dari
hasil yang telah kita peroleh bahwa organisme-organisme yang mati terlebih
dahulu terdapat pada tabung yang diberi perlakuan ditempat gelap, hal ini
karena tidak terjadi fotosintesis ditempat gelap karena tidak tersedianya
cahaya pada tempat gelap. Organisme-organisme tersebut membutuhkan zat O2,
CO2, dan karbohidrat. Peristiwa yang ditunjukkan dengan perubahan
warna pada bromtimol biru adalah peristiwa respirasi, karena peristiwa
respirasi menghasilkan CO2 yang sangat sensitif terhadap bromtimol
biru, kesensitifan ini dapat dilihat dengan adanya perubahan warna pada
bromtimol biru. Apabila terjadi respirasi yang cukup banyak, tabung tersebut tampak
berembun. Pada tabung D di ruangan gelap dan tabung D di ruangan terang
bromtimol biru tidak mengalami perubahan warna, karena tabung-tabung tersebut
hanya berisi dengan air kolam dan bromtimol biru, tidak terdapat organisme
didalamnya, tabung-tabung ini hanya berfungsi sebagai kontrol atau sebagai
pembanding untuk dapat mengetahui apakah percobaan yang telah dilakuakan
berhasil atau tidak. Hasil yang diperoleh adalah semua organisme yang
ditempatkan ditempat gelap akan mati semua karena tidak tersedianya cahaya
untuk produsen melakukan proses fotosintesis, tanpa adanya O2 yang
dihasilkan pada proses fotosintesis, konsumen tidak dapat hidup dan melakukan
proses respirasi.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini
adalah:
1. Produsen
berperan sebagai penyedia oksigen dan karbohidrat bagi konsumen
2. Konsumen
berperan sebagai penyedia CO2 untuk produsen untuk digunakan
produsen dalam melakukan proses fotosintetis.
3. Hubungan
produsen dan konsumen saling bergantung satu sama lain, jika salah satu tidak
dapat melakukan proses dengan baik maka proses lainnya tidak akan bisa
berjalan.
4. Dalam
melakukan proses fotosintesis mutlak diperlukan bantuan cahaya matahari.
5. Sinar
matahari, CO2, O2, dan karbohidrat sangat diperlukan
untuk menjaga kestabilan antara hubungan produsen dan konsumen.
5.2 Saran
Sebaiknya
pada praktikum ini para praktikan dapat lebih memperhatikan dan memahami
prosedur kerja yang ditunjukkan oleh para asisten.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, A, 1981, Biologi umum, Gramedia, Jakarta.
Anshory, I, 1984, Biologi umum, Genesa
Exact, Bandung.
Bekantan, 2009, Sains Dasar, Ganesa Exact, Bandung.
Daniswara, K, 2009, Biologi umum, Gramedia, Jakarta.
Hadioetomo, ratna Sari, 1993, Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek,
PT. Gramedia: Jakarta.
Kamajaya,1996, Sains Biologi, Ganeca Exact, Bandung.
Pelczar,
Michael.1980, Microbiologi, Tokyo.
Sowasono,
Haddy, 1987, Biologi Pertanian, Rajawali Press, Jakarta.
PERTANYAAN
Soal
1. Di
dalam tabung manakah organisme mati terlebih dahulu ?
2. Zat
apakah dari udara yang mungkin diperlukan oleh
organisme tadi? Apakah yang menyebabkan kematian?
3. Apakah
tabung indicator BTB mengalami perubahan warna pada tabung D? Kalau berubah
kenapa demikian?
4. Apa
yang terjadi bila semua tabung percobaan ditempatkan pada ruang yang gelap?
Jawab
1. Di
dalam tabung A ruangan gelap dan ruangan terang
2. Oksigen.
Yang menyebabkan kematian yaitu oksigen yang tidak masuk atau kurang.
3. Tidak
terjadi perubahan, karena tabung D sebagai pembanding atau contro dengan tabung
yang lainnya
4. Semua
siput/organisme dalam tabung akan mati, kecuali pada tabung ke 3 yang berisi Hydrilla. Tanaman ini masih terlihat
segar walau dalam ruang gelap.
LEMBAR ASISETENSI
Nama : Aulia Rakhman
NIM : N 201 12 018
Kelompok : 1
Asisten : Nova Damayanti
No.
|
Hari/tanggal
|
Koreksi
|
Paraf
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar